22 Februari, 2010

PANTUN ATAN CHINE

Posted by Wahyudi Poriansyah 00.58, under | No comments

PANTUN ATAN CHINE MORO


Tanjung sesup sipulau jaga
Tebar jala sampai kesenja
Arah hidup tiada bermakna
Mengejar dunia yang serba fana

Dari jaga kepulau nipah
Seberang kedarat memakai galah
Hidup tiada mengenal Allah
Apa yang buat selalu salah

Gelama teri ditanjung sesup
Dijala bersama dapat seikat
Agama jadi penuntun hidup
Bahagia didunia serta akhirat

Cari galah diteluk ranai
Dapat sedepa diikat-ikat
Janji Allah pasti tunai
Surga neraka pasti ditempat

Turun layar dihujan lebat
Angin bertiup layar tersayat
Hukum diajar syariat dibuat
Pasti hidup kita selamat

Laknat maksiat jadi mudarat
Harus disanggah warga masyarakat
Hakikat syariat mesti sepakat
Perintah Allah tidak disekat

Dekat penarah selat beliah
Laju berlayar menuju barat
Hakikat sudah syariat sudah
Barulah belajar ilmu tarikat

Berangkat dari kepale jeri
Bawa berniaga rotan berkebat
Tarikat jadi pembersih diri
Hasanah didunia serta akhirat

Pergi kenduri rumah cik Zainal
Bahulu lepat dibelah - belah
Diri sendiri harus dikenal
Baru dapat mengenal Allah

Talam ditata jamuan walimah
Acara bersama bersuka - suka
Alam semesta ciptaan Allah
Tanda Allah Maha Kuasa

Mudah berserat hati berduka
Dari hati yang sangat dalam
Kuasa Allah tiada tara
Meliputi isi segala alam

Tilawah bergema sendu terasa
Dengarlah dengan hati tenteram
Allh punya asmaul husna
Bacalah ia siang dan malam

Menata tari beserta nyanyi
Pada acara dipagi hari
Tercipta dari setetes mani
Awal mula manusia terjadi

Pulau manda pulaulah sugi
Pagi hari cari rezeki
Kalau dah tau asalnya diri
Jauh dari sombong dan dengki

Padi di tumbuk lalu ditampi
Beras disaring didalam panci
Pembaik pemburuk didalam diri
Sebongkah daging bernama hati

Dari sugi kepulau ngal
Lalu singgah dipulau manda
Diri sendiri mesti dikenal
Baru mengenal Allah pencipta

Buah kuini buah pepaya
Makanan manis lepas dahaga
Dunia ini tipu daya
Jangan sampai kita tergoda

Turun sauh mengail unga
Kerat gurita buat umpannya
Terlalu jauh mengenal dunia
Akhirat kita menjadi lupa

Pekan niaga buat berjual
Banyak terdapat si ikan bawal
Jadikan dunia mencari bekal
Buat akhirat yang akan kekal

Berlayar diselat mencari siput
Bersama kawan tanjung pelanduk
Kejar akhirat dunia mengikut
Tanda insan selalu tunduk

Dari mana datangnya obat
Dari zainal buat simamat
Dunia umpama jembatan akhirat
Carilah bekal agar selamat

Pulau belat mencari gamat
Membawa bekal kue belebat
Selalu ingat akan akhirat
Buatlah amal sepanjang hayat

Laksmana datang dari melaya
Membawa senjata tombak sedepa
Harta hanya daki dunia
Jika tergoda akhiratkan lupa

Banyak benalu dipohon kuini
Benalu dari burung kedidi
Ingatlah selalu kiamat mini
Hari mati setiap pribadiI

Dari jaga tanjung malim
Bawa sekebat bunga melati
Menjadi tanda sebagai muslim
Baca syahadat makna dihati

Sangat hebat bila bermadah
Tangan bergerak menunjuk jari
Ucap syahadat memakai lidah
Yakinkan benar didalam hati

Belidah masin didalam peti
Hidang bersama sebaki siput
Bila dah yakin didalam hati
Langgar tegahnya pasti takut

Seakan mata termasuk sampah
Mata kiri terasa nyeri
Amalkan segala seruan Allah
Sebagai bukti tawakal diri

Tanjung dua panca delima
Pulau dituju melewati sungai
Rukun kedua dari yang lima
Lima waktu wajib ditunai

Dayang suri dalam istana
Pengawal berada menjaga tempat
Sembahyang menjadi tiang agama
Awal bicara alam akhirat

Shalawat badar bermula adat
Tanda melayu selalu ingat
Shalatnya benar tanpa cacat
Bahagia hidup dunia akhirat

Adat menjadi bila dijaga
Jagalah ia dengan sempurna
Shalat wajib lima waktunya
Janganlah lalai mengerjakannya

Desa Judah aman bahagia
Warga teladan bekerja sama
Puasa adalah rukun ketiga
Bulan ramadhan wajib hukumnya

Laksamana bintan bernama besar
Gagah perkasa berilmu juga
Puasa laksanakan secara benar
Bahagia rasanya waktu berbuka

Tanah daik desa selayar
Pecan ramai tempat saudagar
Siapa puasa baik dan benar
Akan selamat dihari mahsar

Pulau benan desa penaga
Belayar mari bertiang dua
Puasa menahan lapar dahaga
Kautsar menanti waktu disurga

Ambil keladi lalu diikat
Tali diikat sangat kuat
Air menjadi pembersih Jasad
Bersih harta dengan zakat

Awal musin angin barat
Sebagai tanda hujan lebat
Tanda muslim selalu sepakat
Yang kaya wajib tunaikan zakat

Lawan ringan tentulah berat
Lawan longgar tentulah ketat
Siapa yang enggan membayar zakat
Bersama qarun dihari kiamat

Sepakat kata sepakat bahasa
Tekat musyawarah buatlah kerja
Zakat harta cukup nisabnya
zakat fitrah bulan pusa

Pemikir Zulkifli - Jang

0 komentar: